Banda Aceh - Kinerja Pemerintah Aceh yang tercermin dari pelaksanaan APBA nyaris tak pernah memperlihatkan kemajuan dari tahun ke tahun. Untuk tahun 2015 ini, misalnya, daya serap keuangan hingga bulan keempat masih 4,3 persen atau melorot jauh dibanding periode yang sama tahun 2014 yang mencapai 8 persen.
Data yang dihimpun Serambi, hingga 10 April 2015 masih ada 1.374 paket proyek APBA 2015 yang belum dilelang oleh SKPA melalui website Lelang Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemerintah Aceh.
Jumlah proyek APBA 2015 yang belum dilelang diketahui karena yang baru ditayangkan ke website LPSE baru 167 paket atau sekitar 11 persen dari total proyek 2015 yang akan dilelang sebanyak 1.541 paket. Itu artinya masih ada 1.374 paket yang belum ‘tersentuh’.
Ketika ‘penyakit’ APBA berulang lagi, maka Gubernur Aceh, Zaini Abdullah kembali memainkan ‘jurus’ mengarantinakan semua Kepala SKPA agar fokus pada pekerjaan yang terkait dengan percepatan proses lelang proyek. Para Kepala SKPA dilarang melakukan perjalanan dinas ke luar Aceh.
“Seluruh Kepala SKPA dilarang melakukan perjalanan dinas ke luar Aceh. Kalau ingin melakukan perjalanan, minta izin kepada kami dan jelaskan tujuannya. Jika sebatas menghadiri undangan seremonial, jangan pergi. Selesaikan dulu seluruh dokumen pendukung proyek APBA 2015 agar bisa segera dilelang,” kata Gubernur Zaini Abdullah kepada Serambi, Jumat (10/4).
Gubernur Zaini punya alasan mengapa masih sangat sedikit proyek yang bisa diumumkan untuk dilelang terbuka. Ini, menurutnya terkait dengan keterlambatan pengesahan RAPBA 2015. “Tapi itu tidak perlu dipersoalkan lagi, karena merupakan kesalahan bersama. Sekarang yang perlu menjadi perhatian Kepala SKPA adalah paket-paket proyek APBA 2015 yang belum bisa dilelang karena dokumen pendukungnya belum tersedia, segera dipersiapkan,” tandas Zaini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar