Breaking News

Recent Posts

Kamis, 09 April 2015

Gubernur Aceh Laporkan Kondisi Aceh ke Dubes Swedia

Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah, Rabu (8/4) menerima Duta Besar (Dubes) Swedia untuk Indonesia, Johanna Brismer Skoog dan rombongan. Dalam pertemuan dengan Dubes Swedia tersebut, Gubernur Zaini melaporkan kondisi keamaman di Aceh, setelah 10 tahun perdamaian, yang menurutnya masih aman dan terkendali. Selain dengan Dubes Swedia, Gubernur Aceh juga bertemu dengan Komisi I DPRA.

“Kalaupun sesekali ada terjadi pembunuhan, itu murni kriminal, tidak ada kaitan dengan politik,” lapor Gubernur Zaini Abdullah sambil menambahkan, saat ini Aceh sudah siap menerima kunjungan wisata dan investasi. Pemerintah dan dunia usaha di Swedia yang ingin berinvestasi, tidak perlu meragukan kondisi keamanan di Aceh. “Aceh cukup aman dan nyaman untuk berwisata dan berinvestasi.”

Menurut Zaini, banyak juga pihak asing yang telah melanjutkan kembali investasinya yang sempat terhenti akibat konflik dan bencana tsunami. Mereka membangun kembali kapasitas produksi industrinya yang rusak akibat konflik dan bencana menjadi lebih besar lagi.

Contohnya, PT Lafarge, pabrik semen di Lhoknga yang rusak berat akibat bencana tsunami. Dua tahun pascatsunami, pemegang saham PT Lafarge membangun pabrik semennya kembali untuk produksi dua kali lipat dari kapasitas produksi sebelumnya yang hanya 1 juta ton/tahun.

Kondisi politik di Aceh, menurut Gubernur Zaini Abdullah juga sangat stabil. Dari 15 partai politik yang ikut pemilu di Aceh -12 partai politik nasional dan 3 partai politik lokal, sejak tahun 2009-2014 dan 2014-2019, dimenangkan oleh partai politik lokal, yaitu Partai Aceh.

“Reintegrasi mantan kombatan GAM dengan masyarakat berjalan normal. Kalaupun masih ada pihak yang menyatakan belum berjalan baik, itu sifatnya kasuistis, tidak general,” tandas Zaini Abdullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By