Breaking News

Recent Posts

Rabu, 15 April 2015

Hanya 30 Persen Tanaman Kedelai di Desa Ingin Jaya yang Tumbuh

Kualasimpang - Dari 115 haktare tanaman kedelai di Desa Ingin Jaya, Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh Tamiang, hanya 30 persen tanaman kedelai yang tumbuh dengan baik. Sedangkan 70 persen diantara tumbuh tidak subur dan kerdil. Para petani menuding kegagalan itu disebabkan bibit kedelai yang dibagi kepada petani adalah hasil oplosan atau bercampur.

Pantauan Serambi Senin (13/4) di lokasi penanamana kedelai Kelompok Tani (Koptan) Bersama dan Koptan Tani Keluarga, tanaman kedelai yang ditanam terlihat sebagian tumbuh kerdil dan sebagian tumbuh subur.

Ketua Kelompok Tani Bersama, Kasan kepada Serambi mengatakan, dibandingkan tahun lalu kondisi tanaman kedelai sangat jauh berbeda. Pada tahun 2014 kondisi tanaman kedelai pertumbuhannya subur sekali dan tidak ada yang kerdil. Kondisi ini sebut Kasan, karena bibit kedelai yang diberikan kepada petani bagus. Berbeda dengan bibit yang diberikan tahun ini, kondisi bibit sangat tak bagus yaitu berwarna hitam dan busuk. Bahkan, tambahnya ada juga bercampur dengan jagung. “Bibit itu bercampur yang bagus dan yang jelek, tapi yang jeleknya lebih banyak,” ujar Kasan.

Untuk Kelompok Tani Bersama dengan luas lahan 30 hektare, bibit yang diberikan sebanyak 1,5 ton, sedangkan untuk Kelompok Tani Keluarga dengan luas tanam 20 Ha, bibit yang diberikan sebanyak satu ton. “Jumlah Kelompok Tani di Desa Ingin Jaya sebanyak enam kelompok dengan luas tanam seluas 115 Ha serta kebutuhan bibit kedelai sebanyak 5,75 ton ,” ujarnya.

Kabid Produksi Dan Perlindungan Tanaman, Dinas Pertanian dan Kelautan Aceh Tamiang, Fatimah Hanum mengaku bibit kedelai yang ditanami petani bukan bibit oplosan melainkan berasal dari penangkar benih kedelai petani Bandar Pusaka dan sudah melalui uji benih di Banda Aceh. Katanya, kalau pertumbuhannya ada yang kerdil, karena kondisi tanah terlalu kering. Kata Fatimah, dirinya sudah anjurkan pada petani jika ada sumur pancang harus disiram tanaman kedelai. Kedua, ditutup dengan abu sekam lalu disiram, seharusnya seperti anjuran kita dilaksankan tapi petani tidak melakukan itu.

Seperti di Desa Ingin Jaya, ada empat kelompok, ada kelompok keluarga tumbunya bagus, namun ada disebelahnya tumbuhnya tidak bagus, padahal benihnya sama. Kadang perlakukan ladangnya juga berbeda seperti di Banda Mulia dialiri dulu sawahnya baru ditanam benih kedelai. “Benih kedelai semuanya sama, kenapa tumbuhnya bagus seperti di Desa Bandung jaya tumbuhnya bagus, Desa Suka Ramai ada yang bagus dan ada yang tidak,” ujar Fatimah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By